BAHLIL-SISTEM-OSS-BERBASIS-RISIKO-TERUS-DIKEMBANGKAN
Jakarta, 10 Agustus 2021 Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meresmikan secara langsung Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko di Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi kantor Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta kemarin pagi (9/8), didampingi oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dalam laporannya kepada Presiden RI, Menteri Investasi menyatakan bahwa sistem OSS Berbasis Risiko ini dibangun sejak bulan Maret 2021 dan telah diterapkan sejak Rabu, 4 Agustus 2021 lalu. Bahlil menegaskan kembali bahwa perizinan berusaha menggunakan sistem OSS Berbasis Risiko sesuai dengan intisari dari UU CK yaitu kemudahan berusaha. Prinsip perizinan berusaha menjadi pasti, mudah, efisien, dan transparan.
“Jadi tidak ada alasan lagi untuk adik-adik kita yang menjalankan UMK itu mengatakan kalau izin perlu biaya. Itu tidak ada lagi. Tidak perlu ketemu Menteri, Kepala Daerah, cukup lewat OSS, dia akan mendapatkan izin. Karena itu termasuk skala rendah,†jelas Bahlil.
Bahlil juga menjelaskan bahwa dalam implementasi sistem OSS Berbasis Risiko ini masih akan terus dilengkapi dan dikembangkan. Kementerian Investasi/BKPM dengan pihak pengembang telah menyusun rencana sistematis untuk membuat sistem yang nyaman dan mudah digunakan.
“Setelah kami tes inshaallah keberhasilan sistem ini sudah 83%, sementara 17% masih dilakukan penyesuaian,†ujar Bahlil menutup laporannya.
Pada saat peluncuran OSS Berbasis Risiko kemarin, Presiden RI juga sempat berdialog langsung dengan dua pelaku usaha di Karawang dan Jakarta Pusat yang menggunakan sistem OSS dalam pengurusan perizinannya.
Yusuf Sopian, pelaku usaha di bidang industri pupuk organik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat mengungkapkan dirinya bisa mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui sistem OSS Berbasis Risiko hanya dalam 7 menit. Sebelumnya, Yusuf Sopian pernah mengurus pembuatan NIB usaha pertamanya dengan bantuan pihak ketiga dan prosesnya sangat lama. Di usaha keduanya ini, pengurusan NIB dilakukan sendiri melalui Sistem OSS Berbasis Risiko dan terbukti selesai sangat cepat.
“Ini mempermudah kami dari pelaku UMKM di mana perizinan lebih sederhana, tidak ada calo, kita langsung online, dengan mengakses tidak harus perantara dan lainnya yang di mana kita dibebankan biaya tersendiri. Kita lebih gampang, mudah dan terjamin,†ungkap Yusuf dalam dialognya bersama Presiden RI Jokowi secara virtual.
Sesuai dengan catatan Kementerian Investasi/BKPM, sejak dijalankannya sistem OSS Berbasis Risiko tanggal 4 Agustus 2021 hingga 10 Agustus 2021 pukul 12.00 WIB telah diterbitkan 17.665 NIB.(*)